Wahai penuntut dan pemburu ilmu...Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sungguh engkau telah memilih jalan yang terbaik dalam hidupmu, iaitu menuntut ilmu... jalan menuju syurga.
Wahai sang penuntut ilmu : Sesungguhnya ilmu adalah yang memberi manfaat bukan dihafal. Wahai sang penuntut ilmu, sesungguhnya para penuntut ilmu di masa Salafussolehin dahulu, badan mereka terlihat kurus kerana menuntut ilmu yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w., mereka berkelana siang dan malam, mereka menuntutnya demi redha Allah. Setiap mereka berjaga demi mencari dan menuntut ilmu yang mulia ini. Mereka menggunakan malam untuk meristimbat, mensyarah hadith, fikih, atau ayat Allah.
Wahai penuntut ilmu, Allah telah memberimu potensi(kemampuan), kesempatan, kemahuan dan jalanmu telah dimudahkanNya untuk itu. Maka, manfaatkanlah ia sebaiknya. Wahai penuntut ilmu, jika engkau ingin mendapatkan dan menjaga ilmumu, maka dekatkanlah dirimu dengan Allah, maka Ia akan memberikan dan menjaganya untukmu. Sebagaimana firmanNya;
"dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu." (Al-baqarah : 282)
Waki' bin Jarrah pernah ditanya: Dengan apakah kita menjaga ilmu? Ia menjawab: Dengan meninggalkan maksiat.
Syafie bertanya kepada gurunya Waki':
Aku mengadu kepada Waki' tentang buruknya hafalanku.
Maka ia menasihatiku untuk meninggalkan maksiat.
Ia memberitahu aku bahawa ilmu itu adalah cahaya, dan
Cahaya itu tidak akan diberikan Allah kepada orang yang suka maksiat.
Wahai penuntut ilmu : Sesungguhnya menghafal kitab Allah dan sunnah RasulNya adalah pekerjaan yang paling mulia. Namun disana ada pekerjaan lain selain menghafalnya, iaitu mengamalkan apa yang engkau hafal, agar ia bermanfaat bagimu didunia dan akhirat.
Wahai penuntut ilmu : Sesungguhnya apa yang engkau terima dan pelajari setiap hari di kelas memberimu dua kemungkinan. Jika engkau mengamalkannya maka ia menjadi keuntungan dan penolong, dan dan penuntun bagimu menuju syurga. Tapi jika tidak, maka ia akan menjadi bumerang, kerugian, dan penuntun bagimu menuju neraka jahannam.
Mari berlindung kepada Allah dari kehidupan yang merugi...iaitu kehidupan orang yang ilmunya bertambah tapi tidak bertambah takut dan takwanya disisi Allah s.w.t.
Firman Allah s.w.t.;
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami(pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan(sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat." (Al-A'raaf:175)
Lebih baik jadi orang bodoh daripada berilmu tanpa amal. Lebih baik jadi orang dungu daripada pintar tapi jauh dari hidayah Tuhan. Kepintaran tanpa hidayah hanya akan menceburkan anda ke neraka.
Nauzu billah.
Semoga Allah s.w.t membekali taqwa, hidayah, dan cahaya bagimu wahai sang penuntut ilmu, dan semoga Ia menghimpun kita sekalian bersama orang-orang soleh.
Wahai sang penuntut ilmu : Sesungguhnya ilmu adalah yang memberi manfaat bukan dihafal. Wahai sang penuntut ilmu, sesungguhnya para penuntut ilmu di masa Salafussolehin dahulu, badan mereka terlihat kurus kerana menuntut ilmu yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w., mereka berkelana siang dan malam, mereka menuntutnya demi redha Allah. Setiap mereka berjaga demi mencari dan menuntut ilmu yang mulia ini. Mereka menggunakan malam untuk meristimbat, mensyarah hadith, fikih, atau ayat Allah.
Wahai penuntut ilmu, Allah telah memberimu potensi(kemampuan), kesempatan, kemahuan dan jalanmu telah dimudahkanNya untuk itu. Maka, manfaatkanlah ia sebaiknya. Wahai penuntut ilmu, jika engkau ingin mendapatkan dan menjaga ilmumu, maka dekatkanlah dirimu dengan Allah, maka Ia akan memberikan dan menjaganya untukmu. Sebagaimana firmanNya;
"dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu." (Al-baqarah : 282)
Waki' bin Jarrah pernah ditanya: Dengan apakah kita menjaga ilmu? Ia menjawab: Dengan meninggalkan maksiat.
Syafie bertanya kepada gurunya Waki':
Aku mengadu kepada Waki' tentang buruknya hafalanku.
Maka ia menasihatiku untuk meninggalkan maksiat.
Ia memberitahu aku bahawa ilmu itu adalah cahaya, dan
Cahaya itu tidak akan diberikan Allah kepada orang yang suka maksiat.
Wahai penuntut ilmu : Sesungguhnya menghafal kitab Allah dan sunnah RasulNya adalah pekerjaan yang paling mulia. Namun disana ada pekerjaan lain selain menghafalnya, iaitu mengamalkan apa yang engkau hafal, agar ia bermanfaat bagimu didunia dan akhirat.
Wahai penuntut ilmu : Sesungguhnya apa yang engkau terima dan pelajari setiap hari di kelas memberimu dua kemungkinan. Jika engkau mengamalkannya maka ia menjadi keuntungan dan penolong, dan dan penuntun bagimu menuju syurga. Tapi jika tidak, maka ia akan menjadi bumerang, kerugian, dan penuntun bagimu menuju neraka jahannam.
Mari berlindung kepada Allah dari kehidupan yang merugi...iaitu kehidupan orang yang ilmunya bertambah tapi tidak bertambah takut dan takwanya disisi Allah s.w.t.
Firman Allah s.w.t.;
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami(pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan(sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat." (Al-A'raaf:175)
Lebih baik jadi orang bodoh daripada berilmu tanpa amal. Lebih baik jadi orang dungu daripada pintar tapi jauh dari hidayah Tuhan. Kepintaran tanpa hidayah hanya akan menceburkan anda ke neraka.
Nauzu billah.
Semoga Allah s.w.t membekali taqwa, hidayah, dan cahaya bagimu wahai sang penuntut ilmu, dan semoga Ia menghimpun kita sekalian bersama orang-orang soleh.
No comments:
Post a Comment